nama saya

muggix yoga pratama

Translate

Minggu, 09 Desember 2012

Sedikit Tips Untuk Bernasyid



Pengaturan Jalur Sinyal

Pengaturan tata suara dimulai dari pengaturan jalur mikropon dan sumber input yang lain ke mixer yang ada. Dari audio mixer itulah nantinya diatur kembali oleh operator ke berbagai keperluan yaitu dikirim ke Audio Power amplifier utama, Booth Monitor, dan juga ke input rekaman jika diperlukan. Peralatan lain seperti audio limiter dan compressor, noise gate, reverb,extra equalizer dapat diatur di konsul mixer tersebut. Letak Konsul mixer sedapat mungkin harus dipilih di depan Panggung jika tata suara itu untuk pertunjukan, dimana diperlukan kabel penghubung terlindung yang menghubungkan panggung dengan konsul mixer. Sedapat mungkin kabel penghubung ini dilalukan pada jalur aman dari injakan kuat yang dapat mengganggu.

Bagian-bagian Sistem
Transducer-transducer Input
Banyak jenis trandsducer dapat ditemui dalam sebuah tata suara, Dengan mikropon sebagai jenis trnsducer yang paling banyak dipakai. Mikropon dapat dibagi-bagi menurut cara kerja perpindahan getarannya, dan juga bentuk dari penerapan kegunaannya. Kebanyakan mikropon yang dipakai dalam tata suara adalah dari jenis mikropon dinamik dan mikropon kondenser
Mikropon yang dipakai dapat diletakkan dan dipasang dengan berbagai cara, termasuk pada penyangga dengan dasar pemberat, penyangga podium, jepitan dasi, terpasang di instrument dan terpasang di headset. Mikropon yang dapat dipasang pada jepitan dasi dan headset seringkali digunakan dengan transmisi nirkabel sehingga memudahkan pembicara yang menggunakannya agar bebas bergerak. Ada beberapa jenis transducer lain yang mungkin dipakai sesekali, termasuk didalamnya adalah pickup magnetik yang digunakan pada gitar listrik dan bass listrik. Mikropon hubung yang dipakai pada intrument-instrument berdawai,piano, dan juga katrid pickup phono yang dipakai pada pemutar-pemutar rekaman.

Prosesor-prosesor Sinyal
Pada tata suara profesional prosesor-prosesor sinyal bisa dipakai seperti Audio limiter dan Compressor untuk Mikropon, penambah dinamis nada seperti prosesor reverb dan chorus.

Konsul Mixing
Konsul mixing (Audio Mixer) adalah pusat dari sistem tata suara dimana operator dapat menyampur, menyamakan dan menambah efek-efek pada sumber-sumber suara. Berbagai konsul mixer dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam satu sistem tata suara tunggal. Dalam tata suara, konsul mixer utama (FOH, Front of House) harus berada dimana operator dapat melihat dan mendengar aksi di panggung. Mixing dengan booth monitor terdekat akan mencegah operator dari pendengaran yang campur aduk antara suara artis, umpan balik Loudspeaker utama, gaduh penonton dan juga efek akustik ruangan. Pada pertunjukan skala besar, sering kali menggunakan konsul mixing untuk monitor panggung secara terpisah, dimana diperuntukkan untuk menciptakan monitor hasil mix bagi monitor-monitor diatas panggung. Konsul-konsul ini sering kali terletak di samping panggung sehingga operator dapat berkomunikasi dengan yang sedang tampil diatas panggung.

 Equalizer
Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer parametrik. Keduanya dipakai dengan filter-filter End-cut.qualizer parametrik mempunyai pemutar paling tidak tiga parameter yakni : frekuensi, Perbesar-potong (boost/cut) dan Q(lebar jalur). Equalizer tersebut lumrah ditemukan berada dalam setiap kanal dalam konsul mixing, namun ada juga yang dibuat terpisah. Equalizer grafik mempunyai penggeser-penggeser yang mengacu pada sebuah kurva dari response terplot pada sebuah grafik. Pada sistem tata suara biasanya didesain pada tengah-tengah 1/3 oktaf. Filter-filter suara End-cut akan membatasi lebar jalur melewati batasnya, dimana akan mencegah gangguan-gangguan subsonik dan pengaruh RF atau ganggunag-gangguan dari pengatur lampu yang dapat mengganggu sistem suara. Bagian-bagian dari filter-filter End-cut seringkali termasuk dengan equalizer grafik untuk memberikan pengaturan penuh. Sebuah penekan umpan balik (Feedback suppresor) adalah jenis filter yang akan secara otomatis mendeteksi dan menekan umpan balik suara dengan memotong frekunsi suara mana yang menyebabkannya.

1. KENALI JENIS SOUND SYSTEM.

Ada banyak jenis sound pendukung performance bagi tim nasyid: Rolland, Metz, Yamaha sound, dan masih banyak jenis sound pendukung lainnya. Kita tidak perlu repot-repot kalau memang kita memiliki sound engineer sendiri karena dialah yang akan bertanggung jawab untuk mengatur frekuensi suara masing-masing personal munsyid ketika tampil sehingga bisa memunculkan suara yang maksimal. Namun kalau sebuah tim nasyid tidak memiliki seorang sound engineer maka keahlian itu harus dikuasai sedikitnya oleh satu orang sehingga nantinya bisa mengatur sound kelompok nasyid tersebut.
Secara umum sound memiliki 3 wilayah suara:
~ High
~ Middle
~ Low
Tambahan lainnya yang juga penting adalah Gain: untuk membesarkan/melebarkan suara dari masing-masing channel suara yang ada di sound system.

2. URUTLAH CHECK SOUND

Dalam melakukan check sound maka semua suara secara umum dilakukan stemming (penyetelan suara), yang biasanya dimulai dari suara Bass. Kemudian dilanjutkan dengan Lead Vocal (baik lead 1, 2 atau 3 tergantung jumlah lead) dan terakhir pengiring

Suara Bass memiliki frekuensi suara yang rendah, amplitudo (lebar gelombang) yang lebar. Oleh karena itu dalam mixer dibutuhkan level low lebih besar dari pada highnya. Sementara middle dipatok ½ level saja atau lebih sedikit. Gain pada bass biasanya dibuat maksimal sama atau sedikit dibawah lead (satu strip dibawah lead). Kalau suara bass juga membutuhkan suara tinggi lainnya maka level high boleh dibesarkan sedikit, namun tetap dibawah level low pada mixer.

Suara Lead, biasanya pada laki-laki menggunakan suara tenor. Lead harus memiliki power yang lebih menonjol dari pada yang lain. Lead memiliki frekuensi suara yang tinggi, amplitudo yang lebih sempit dari bass atau pengiring, agar penyampaian nasyid bisa maksimal. Oleh karena itu level high lebih tinggi dari lainnya. Low dipatok ½ atau lebih satu strip dari posisi ½ pada mixer. Middle agak lebih tinggi sedikit dari lownya. Namun harus diperhatikan gain dan balance dari Lead. Jangan sampai suara lead jadi tidak bersih, kurang atau bahkan terlalu tajam, atau seperti orang bernyanyi di dalam ember (bergema, tersendat, tertutup dan kurang lepas). Gain suara lead minimal sama dengan bass atau malah lebih.

Suara pengiring biasanya terdiri dari 4 macam: tenor liris, tenor dinamis, tenor harmonis dan baritone. Suara laki-laki untuk pengiring sangat jarang menggunakan suara alto, karena suara ini untuk wanita. Secara umum ketiga tenor ini sama setelannya: Gain lebih rendah sedikit dari lead (maksimal satu strip dibawah Lead). High bisa sama dengan lead; khusus untuk tenor dinamis setelan high lebih tinggi sedikit dari pada high pada lead. Untuk level lainnya relatif sama dengan suara lead. Pada suara bariton sedikit berbeda: High sama dengan lead, low lebih tinggi sedikit tapi tetap dibawah bass, middle dipatok sama dengan lead dan pengiring lainnya.
Setelah semua suara melakukan check sound maka dilakukan balancing terhadap semua suara agar hasil akhir maksimal. Check sound yang baik akan menghasil suara yang harmonis dimana semua level frekuensi suara terisi (baik bass, bariton, dan tenor).

3. PERLENGKAPAN LAIN YANG HARUS DIPERHATIKAN

Dua urutan diatas termasuk hal standar yang harus mendapatkan perhatian yang baik agar bisa tampil secara maksimal. Selain itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Microphone harus sama jenis dan tipenya (misal untuk jenis mic shure, yang digunakan adalah shure SM58, untuk Seinheisser digunakan tipe black fire atau sejenisnya), Newmann menggunakan tipe royal, atau Mic lainnya yang memiliki tipe khusus untuk vocal. Khusus untuk bass biasanya digunakan tipe mic: SM53 (untuk jenis mic Shure) atau tipe black fire 3000 (jenis mic Seinheisser). Jangan pernah gunakan Shure tipe 57 untuk vocal karena jenis ini hanya untuk perkusi. Begitupun jangan gunakan seinheisser tipe road atau yang lain karena ini khusus untuk perkusi atau alat Bantu lainnya. Sebaiknya kesamaan mic juga pada jenis frekuensinya, apakah kabel atau tanpa kabel. Bila menggunakan mic tanpa kabel pastikan batere yang digunakan masih baru agar frekuensinya sama dan hasil micnya jadi lebih optimal. Kalau lead lebih banyak bergerak, maka lead boleh menggunakan mic tanpa kabel sementara yang lain menggunakan kabel. Namun yang paling ideal adalah semua mic sama jenis, tipe, dan jenis frekuensinya.

Lakukan check sound di monitor speaker lebih dulu agar suara yang dihasilkan bisa langsung didengar dengan baik, karena monitor berperan sangat besar untuk menentukan baik atau tidak suara yang dihasilkan. Apabila suara di monitor speaker sudah baik maka minta kepada bagian sound (operator sound) untuk mengangkat semua suara dari master volume sehingga nantinya suara yang dihasilkan akan baik. Dalam hal ini harus diperhatikan speaker monitor yang dipergunakan, apakah cukup baik sehingga semua frekuensi suara bisa tertangkap. Agar lebih bagus maka pergunakan monitor speaker seperti Peavey, Gamma, Rolland atau sejenisnya, karena speaker ini bisa menghasilkan suara yang maksimal.

Jangan lupa melihat kapasitas dari power, mixer, speaker dan monitor speaker. Sebagai standar gunakan power sound yang asli (bukan rakitan) dengan daya minimal 5000 watt untuk ruangan dengan kapasitas 300 orang. Sementara untuk di lapangan pergunakan daya minimal 7500-10000 watt bila dihadiri oleh 500 orang apalagi lebih, agar tampilan sound lebih optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar